Senin, 10 Oktober 2011

Khidmat Manaqib


DZIKIR DAN TAQWA
KH. ZEZEN ZA. BAZUL ASYHAB



Seorang Guru Mursyid adalah sebagai penyalur rahmat Allah, inayah Allah, maghfiroh Allah, Cahaya Allah bagi siapa saja yang menginginkan. Oleh karena itu kita datang ke tempat ini untuk menerima limpahan tersebut. Siapkanlah diri kita. Jika diibaratkan sebagai sebuah ember jadilah ember yang tidak bocor, terbuka siap menerima limpahan meskipun ember jelek. Jangan jadi ember yang terbalik. Limpahan tersebut salah satunya adalah pengampunan dari Allah Swt. Siapa orangnya yang tidak mempunyai dosa. Mudah-mudahan dengan barokah dan karomah guru Mursyid dosa-dosa kita diampuni oleh Allah Swt. inilah tujuan pertama datangnya kita ke tempat Manaqiban di Suryalaya ini. Karena seseorang yang penuh dengan dosa tidak akan berkah hidupnya, tidak akan bahagia. Jika dia seorang yang kaya tetapi merasa cape, jika dia seorang yang pintar tetapi selalu merasa pusing denga ilmunya. Dosa mata, telinga, lisan, tangan, kaki, dosa lahir, dosa bathin dan sebagainya. Oleh karena itu kita memerlukan hidayah atau petunjuk dan ini sangat sulit sekali. Hal ini bisa dibuktikan. saat ini ceramah-ceramah keagamaan, ulama, pesantren atau perguruan tinggi bisa kita temukan dimana-mana tapi keadaan ummat masih seperti ini saja. Hidayah hanya akan turun setelah mujahadah. Oleh karena itu jika kita tidak bisa bermujahadah maka dekatilah orang yang ahli mujahadah.
Kita baru saja menyelesaikan puasa kita. Tidak lain tujuannya adalah untuk menjadikan kita sebagai orang yang bertaqwa. Jika ummat ini belum bertaqwa setelah melaksanakan puasa bukan berarti gagal tetapi belum berhasil. Sebagai contoh, mesjid kita saat ini masih belum penuh dengan jamaah apalagi shalat Subuh, shalat Tahajud pun demikian. Hanya pada saat bulan ramadhan saja mesjid penuh, shalat tahajud sering dikerjakan tetapi lewat Ramadhan semua itu tidak lagi dijalankan. Taqwa yang kita miliki adalah taqwa yang sebenar-benarnya yang akan dibawa sampai mati. Karena taqwa adalah sebaik-baiknya bekal kita untuk di akhirat nanti. Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Jasad kita paling lama berumur ratusan tahun tapi ruh kita umurnya sudah jutaan tahun dan tidak akan pernah mati. Bagi orang yang bertaqwa Allah menyiapkan al-Furqan yaitu kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk yang salah dan yang benar. Yang kedua Allah menyiapkan penghancuran dosa. Yang ketiga Allah akan menganugerahkan kecerdasan sebagai tambahan ilmu yang didapatkannya baik di pesantren ataupun tempat-tempat lainnya (wa aatainahum min ladunna 'ilma). Selanjutnya orang yang bertaqwa diberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi.
Untuk meningkatkan ketaqwaan kita tidak lain jalannya adalah dengan memperbanyak dzikir. Dengan dzikir syetan akan bisa dilumpuhkan, nafsu bisa dikendalikan sehingga taqwa bisa meningkat. Jika sudah bertaqwa maka barokah akan turun. Syahadat yang merupakan rukun Islam yang pertama merupakan ibadah yang harus dilaksanakan setiap saat. Bukan berarti harus dibaca. Tetapi menyaksikan tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Utusan Allah. Itulah Dzikir, senantiasa ingat selalu Allah. Syahadat menghasilkan musyahadah, thoharotul Qolbi, semangat, khusyu, dan ikhlas. Makanya syahadat ini ditempatkan di nomor satu. Shalat wajibnya hanya 5 kali dalam sehari. Puasa setahun sekali. Zakat jika sudah mencapai haul (kadar tertentu). Pergi haji seumur hidup sekali. Tetapi syahadat dalam arti meyaksikan Allah dilakukan setiap saat dan itulah dzikir kepada Allah Swt. Dzikir Jahar dan dzikir Khofi yang telah diberikan oleh guru Mursyid kita.

KULIAH SUBUH
NUR MUHAMMAD
Ustadz. H. Ayi Burhanuddin

Allah Swt. berfirman dalam surat al-Qur'an surat al-Furqaan ayat 62 : "Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur". Jadi siang dan malam diciptakan oleh Allah Swt. hanya untuk orang-orang yang ingin berdzikir dan bersyukur kepada-Nya. Bagi mereka yang enggan berdzikir atau bersyukur kepada Allah jangan berharap akan datangnya siang ataupun malam, menurut ayat ini. Alhamdulillah, setelah kita bertemu dengan Pangersa Abah Anom jadi tahu cara berdzikir dan tahu pula cara bersyukur. Dzikir yang diberikanya adalah Sultonudzikri, Ro'sudzikri, Rajanya Dzikir, Dzikir yang paling hebat, paling utama, paling pokok yaitu Kalimat Laa Ilaha Illallah. Dalam kitab Ihya 'Ulumuddin juz I halaman 351, Rasulullah Saw. bersabda : "Yang akan mengabadikan semua amal soleh kita (shalat, zakat, puasa, ibadah haji, silaturohmi, sodaqoh dan yang lainnya) adalah Kalimat Laa Ilaaha Illallah". Jika tidak terbawa oleh kalimat yang agung ini maka amal soleh kita tidak akan abadi. Bahkan Nabi Daud As. pernah memohon kepada Allah : "Ya Allah, jika Engkau melihatku melewati sebuah majlis dzikir tetapi aku tidak mengikutinya, maka putuskanlah kakiku ini". Hal ini dikarenakan majlis dzikir dipenuhi oleh para malaikat. Dalam kitab lain disebutkan bahwa semua malaikat datang berkunjung kepada ahli dzikir.
Dalam belajar thareqat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang murid kepada gurunya. Menurut Imam Abu Qosim al-Qusyairi Dalam kitab Iqodul Iman diterangkan bahwa jangan keluar masuk nafas kalau tidak seijin Guru. Sampai sejauh itu adab seorang murid terhadap gurunya. Belajar menempuh jalan tarekat semua perintah guru harus benar-benar kita laksanakan karena semua itu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat kita. Seperti datang ke tempat manaqib di Suryalaya ini kalau bisa sebelum Maghrib jadi bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya. Robithoh pun termasuk salah satu adab murid kepada gurunya sebagai sebuah kewajiban. Guru Mursyid adalah seseorang yang dititipkan Allah memiliki nur yaitu Nur Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah kitab Lathoiful Minan karya Imam Syuhrowardi mengatakan bahwa : "Wahai orang-orang berilmu yang lupa kepada Allah". Jadi yang lupa kepada Allah tidak hanya orang bodoh saja, orang yang berilmupun lupa kepada Allah. Oleh karena itu keberadaan seorang Guru Mursyid sebagai dokter ruhani sangat diperlukan. Andaikan saja nur yang ada pada seorang guru Mursyid diperlihatkan, maka cahaya matahari ataupun bulan akan tertutup. Sehingga manusia bertanya kemanakah cahaya matahari dan bulan itu? Seperti kita tahu bahwa matahari ataupun bulan tidak terus menerus bersinar tetapi Nur seorang guru Mursyid akan tetap terus menyinari muridnya. Oleh karena itu bersyukur kita telah memiliki seorang guru Mursyid yang Kamil Mukammil yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Mari kita amalkan TQN ini dengan sebaik-baiknya.